Langsung ke konten utama

Kenzi and Hanuun

Bahagianya si Kenzi ketemu dd Hanuun... Wah, dd Hanuun memang cantik, ya! Sudah cantik, pintar lagi... Uminya Hanuun memang pintar!(sebenarnya berat muji uminya,wkwkwk). Lihat gigi dd Hanuun yang sudah bertengger 5 biji, jadi pengen juga lihat Kenzi ada giginya... Jadi, kalau sedang ketawa ala Pak Tile kan, mulutnya ga kosong-kosong amat, gitu...wkwkwk. Namun Bunuk percaya, suatu hari akan ada saatnya...apalagi setiap anak pertumbuhannya kan beda-beda. 
Duuhhh, Kenzi kok tadi sok jual mahal gitu, ya? Padahal si geulis Hanuun sudah proaktif dan agresif gitu... sudah itu pelitnya ga ketulungan...duuuh, gimana ngajarinnya, yak??? Kenziku yang bagus, selalu punya kasih, ya, Nak....
Terima kasih Tante Ai, dd Hanuun, dan Teh Lilis sudah berkunjung ke rumah Mbah Kenzi.... keep in touch, ya, Tante Ai dan dd Hanuun....


* Lihat, deh, Kenzi yang dekat si cewek kecil sok cool. Bibirnya yang uhuy coba disembunyikan... padahal justru di situlah terletak kegantenganmu, anakku, qiqiqi.

Komentar

  1. Mba...I've sometimes told Hanuun that one of my very close friends is you, I also tell Hanuun how we got acquaintance and be close, I always tell her everything...that's why maybe when she meets you, she feels close too. Aku aja surprise mba liat Hanuun cepet nyambung pdhl biasanya butuh waktu. Ah mba, makasih banyak...kami seneng sekai bisa ketemu dgmu dan keluarga...mudah2an suatu saat bisa silaturahmi lagi yak...

    BalasHapus
  2. Ya, i...seneng banget bisa ketemu kamu dn Hanuun...saling mendoakan dari jauh, ya, semoga kita selalu diberi kesehatan agar di lain waktu bisa bersua kembali....amin

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Edisi Januari 2012

ROMANTISME Uhuy !!! Untuk hari ini, special buat yang special dehhhhh, gak papa kan sok romantis dikit, biar selalu terpupuk yang namanya "cinta" itu....hehehhehee, biar si cinta selalu senang dan bergembira karena selalu dibicarakan oleh manusia.... Namun, yang pasti, Si Pemilik Cinta sesungguhnyalah yang bahagia, karena Ia memberikan anugerah itu dengan cuma-cuma, seperti cinta-Nya pada manusia. Buat Lelakiku Coba aku menghitung setiap hari yang indah ini dengan hitungan sekon sejak jatuh cinta.karena sejak awal tak kusadari setiap detiknya, hanya memaknai rasa yang terpilin masuk ke kalbu hatiku.eh,tak ada yang aneh lagi 'kan?kita hanya sepasang manusia yang memaknai setiap jalan-Nya.semua yang kita rasa itu bagai jalinan benang yang akan kita bentuk menjadi kain berguna,kertas putih berwarna,juga rangkaian bunga indah di jambangan.ayo,kita teliti...walau kita berjalan sambil bertelanjang kaki,dan kerikil mencoba melukai,kita masih tegak berdiri sambil berge...

Belajar dari Mengamati

Belajar dari Mengamati Aku percaya bahwa setiap anak memiliki perkembangannya sendiri-sendiri. Tidak terkecuali My Kenzi.... Kebahagaiaan yang tak terkira setiap temukan bertambahnya akalnya. Tak disangkal juga, anak belajar dari mengamati. Hal itu yang sering terjadi pada Kenzi. 1. Setiap kali Kenzi menemukan bedaknya, Kenzi selalu menarik tangan orang yang di dekatnya agar membuka tangan dan seperti menumpahkan bedak ke telapak tangan kita. Kenzi akan tampak senang jika kemudian kita melakukan gerakan seperti orang membedaki wajahnya, kemudian ia akan ulangi lagi. Tampaknya Kenzi sering memperhatikan Bunuk dan Baton jika membedaki Kenzi...hmm. 2. Waktu rambut Bunuk agak panjang, Bunuk suka kuncit rambut Bunuk dengan ikat rambut berwarna biru milik Bunuk. Setiap kali Kenzi menemukan ikat rambut Bunuk, Kenzi akan pegang kepala Bunuk dan mulai mengacak-acak rambut seperti akan mengikatnya. Rupanya Kenzi suka memperhatikan Bunuk mengikat rambut...hmm 3. Nah, ini nich yang sed...

Rumahku "Mewah" alias Mepet Sawah

  Beda Suasana, Beda Rasanya Kami sekeluarga sekarang tinggal di sebuah desa perbatasan Bandarlampung-Lampung Selatan. Desa kami masih di lokasi Bandarlampung. Tepatnya di Way Kandis, Bandarlampung. Membahagiakan sekaligus mempersiapkan segalanya, mental dan material untuk kami siap tinggal di rumah kami. belajar berdikari, mengelola segalanya berdua, dan hidup sebagai sebuah keluarga kecil di suatu masyarakat sosial yang notabene masih keluarga muda. Rumah kami yang "mewah" alias mepet sawah, hahahahhahaha, menjadi rumah di mana kami berteduh dari panas dan hujan, tempat kami berbagi suka dan duka, tempat kami berbagi tawa dan kegembiraan, tempat kami mempersiapkan masa depan, tempat bernaung yang nyaman, insya Allah....  :)) Malam pertama kami tidur di rumah Way Kandis terasa agak aneh, karena ketika di Gunung Sulah lingkungan sosialnya ramai 24 jam. Tiba-tiba harus berhadapan dengan suasana desa dan perkampungan, yang pukul 6 sore suasana sudah sangat sepi. Hari it...