Langsung ke konten utama

Rasa Baru

Tadi malam Bunuk coba kasih Kenzi biskuit bayi yang dibelikan Mbah Uti Koga buat Kenzi. Sepengetahuan Bunuk, Kenzi paling ga suka makanan berasa tajam. Biskuit itu rasanya lumayan manis. Untuk membuat Kenzi suka, Bunuk campurkan dengan susu formula *** milik Kenzi. Awalnya Kenzi mau munmun, tapi ditelan juga. Suapan kedua bisa masuk walaupun masih dikeluarin pake lidah, Bunuk masukin lagi, eh, ditelan juga.... Suapan ketiga, dan selanjutnya biskuit susu itu masuk tak bersisa. Bunuk senang, karena tadi malam Kenzi sudah mengenal rasa manis.

Puji Tuhan, Bunuk bahagia dan senang karena Kenzi doyan makan. Paling ga susah kalau disuruh makan. Makanan yang Bunuk atau Mbah Putri sediakan selalu dihabiskan dengan Kenzi. Semoga selalu sehat, ya, Nak... apalagi hari ini menu favoritnya Kenzi. Tim beras merah, wortel, bayem, ikan salmon.... Kata Mamas Tama, Kenzi doyan karena ada ikan salmonnya...hehehe, iya juga kali ya, seperti Mamas Tama, doyan makan kalau ada ayam gorengnya, qiqiqiqi.

Ikan salmon Baton sempatkan beli ke C*****A Supermarket, tapi ketika beli beras merah,,,eh, stoknya habis. Jadi, beras merah yang dimasak hari ini adalah yang terakhir. Hmmm, lagi mikir.... beli di mana, ya, selain di sana?

Tadi pagi sebelum berangkat kerja, Kenzi Bunuk pangku. Ada Mbah Kakung Bimo juga. Mbah Kakung siapkan lantunan gamelannya, seketika Kenzi goyang kepala dengan senangnya.... Seperti biasa, bibirnya sambil tertawa lebar (kalau sudah begitu, bibirnya Bunuk kaya' nemplok di situ, deh!). Bunuk langsung ambil hape dan aktifkan video untuk merekam aksi Kenzi pagi tadi. Alhasil, goyangan kepala cepat terekam dengan sempurna di hape ibu. Tinggal sekarang gimana caranya aktifkan bluetooth laptop, biar semua kisah lucu di hape ibu bisa terkirim dan tersimpan aman di laptop. Hmmm....

" Selalu bersyukur dengan apa yang kita jalani, dapatkan setiap hari dan setiap waktu, berkat-berkat yang lain akan datang cuma-cuma....."

Postingan populer dari blog ini

Rumahku "Mewah" alias Mepet Sawah

  Beda Suasana, Beda Rasanya Kami sekeluarga sekarang tinggal di sebuah desa perbatasan Bandarlampung-Lampung Selatan. Desa kami masih di lokasi Bandarlampung. Tepatnya di Way Kandis, Bandarlampung. Membahagiakan sekaligus mempersiapkan segalanya, mental dan material untuk kami siap tinggal di rumah kami. belajar berdikari, mengelola segalanya berdua, dan hidup sebagai sebuah keluarga kecil di suatu masyarakat sosial yang notabene masih keluarga muda. Rumah kami yang "mewah" alias mepet sawah, hahahahhahaha, menjadi rumah di mana kami berteduh dari panas dan hujan, tempat kami berbagi suka dan duka, tempat kami berbagi tawa dan kegembiraan, tempat kami mempersiapkan masa depan, tempat bernaung yang nyaman, insya Allah....  :)) Malam pertama kami tidur di rumah Way Kandis terasa agak aneh, karena ketika di Gunung Sulah lingkungan sosialnya ramai 24 jam. Tiba-tiba harus berhadapan dengan suasana desa dan perkampungan, yang pukul 6 sore suasana sudah sangat sepi. Hari it

"Ibu, aku sudah bisa duduk sendiri...."

 Postingan yang tertunda, nich... Senangnya Bunuk lihat Kenzi kemarin. Saat bersandar gaya putra duyung, tiba-tiba Kenzi bergerak ke depan dan langsung posisi duduk. Bunuk senang dan sengaja membiarkan Kenzi dalam posisi itu untuk beberapa waktu. Rupanya tidak berapa lama, Kenzi maish jatuh, hehehe,,, ga papa ya, sayang, kan sedang belajar.... Kemarin sore, Kenzi ke gereja. Di gereja, sikap Kenzi nice banget.... Saat datang di barisan akhir (karena kalau Bunuk pilih ke depan, takut Kenzi rewel. Kalau di belakang, Bunuk atau Baton kan bisa langsung bawa Kenzi keluar) Kenzi tampak tertawa senang, apalagi di belakang Kenzi ada anak kecil juga seusia Farrel (teman Kenzi di dekat rumah Mbah Kakung Gunung Sulah). Kenzi tunjukkan senyum mautnya, dan sesekali tunjukkan muka jeleknya...qiqiqi. Pulang dari gereja, Kenzi ikut mobil Mbah Aung Koga sama Mbah Uti dan Mamas Tama. Kenzi masih saja tunjukkan tawa bahagianya. Saat di gereja dan di mobil, maunya main terus sama Mamas. Belum sampai di r

Belajar dari Mengamati

Belajar dari Mengamati Aku percaya bahwa setiap anak memiliki perkembangannya sendiri-sendiri. Tidak terkecuali My Kenzi.... Kebahagaiaan yang tak terkira setiap temukan bertambahnya akalnya. Tak disangkal juga, anak belajar dari mengamati. Hal itu yang sering terjadi pada Kenzi. 1. Setiap kali Kenzi menemukan bedaknya, Kenzi selalu menarik tangan orang yang di dekatnya agar membuka tangan dan seperti menumpahkan bedak ke telapak tangan kita. Kenzi akan tampak senang jika kemudian kita melakukan gerakan seperti orang membedaki wajahnya, kemudian ia akan ulangi lagi. Tampaknya Kenzi sering memperhatikan Bunuk dan Baton jika membedaki Kenzi...hmm. 2. Waktu rambut Bunuk agak panjang, Bunuk suka kuncit rambut Bunuk dengan ikat rambut berwarna biru milik Bunuk. Setiap kali Kenzi menemukan ikat rambut Bunuk, Kenzi akan pegang kepala Bunuk dan mulai mengacak-acak rambut seperti akan mengikatnya. Rupanya Kenzi suka memperhatikan Bunuk mengikat rambut...hmm 3. Nah, ini nich yang sed