Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Kenzi 3 Tahun

Bersyukur. Adalah satu-satunya cara untuk membuat kehidupan selalu indah, cukup, hidup, dan menyenangkan. Itulah yang aku alami. Melihat perkembangan Kenzi dari hari ke hari dan melihat celotehan dan rasa ingin tahunya membuatku selalu senang dan bahagia. Apalagi kalau Kenzi sehat dan mau bermain, rasanya kebahagiaan sudah terwakilkan. Tanggal 29 Agustus yang lalu, Kenzi merayakan ulang tahunnya yang sederhana yang ke-3 tahun. Kami berdoa dan makan cake bareng di gubuk belakang rumah. Kebetulan saat itu keluarga Pakde Endro dan Bude Harsih datang dan menyemarakkan kebahagiaan kami. Doa yang dipimpin Bude Harsih membawa suka cita besar, apalagi saat momen tiup lilin. Dengan mulut monyongnya, Kenzi meniup lilin yang diiringi tawa dan tepukan bahagia dari kami semua. Sebagai hadiah ulang tahun, Bapak Anton dan Ibu Menuk memberikan Kenzi sebuah kado, yaitu sejenis fun smart. Yang kalau Tante Ai, Umi Hanuun belinya jutaan, ibunya Kenzi cukup beli yang ratusan (itupun kredit, wkwkwkwk).

Kenzi 2,5 Tahun

Sing Sing Sooooong S etiap kali Kenzi pulang dari rumah Bude Windi, ada saja lagu yang ia nyanyikan. Entah lagu lama yang masih ia ulang, tak jarang juga lagu baru yang ia dapat dari Bude dan teman-temannya di sana. Ti' ti' ti' bunyi hujan di atas "genteng" L ucunya, saat kata "genteng" ia menyanyikannya dengan penegasan dan agak ditekan. Sepertinya untuk mengingatkan, bukannya genting (seperti yang biasa kita nyanyikan), melainkan genteng , sesuai dengan pelafalan Jawa. aelnya tulun 'dak ... kila obalah tengok  ahan ... anting ohon dan ebun bacah cemuahhh S yukurnya sudah bisa menyanyikan lagu-lagu tanpa dibantu, hanya kalau ada lirik yang salah kami betulkan. B eberapa lagu yang sering Kenzi nyanyikan: 1. Tik Tik Bunyi Hujan 2. Balonku 3. Twinkle Twinkle 4. I Love You 5. Diobok-obok 6. Halo-Halo Bandung 7. Kasih Ibu 8. Naik Kereta Api S aat ini yang menjadi favorit Kenzi adalah lagu Naik Kereta Api. :)) Sesuailah dengan b

Sikap-sikap Baik

Sikap-sikap Baik yang Harus Dijaga B agaikan tanaman yang membutuhkan air untuk tetap membuatnya subur dan produktif, demikianlah sikap-sikap baik yang kita miliki harus dijaga dan dipupuk dengan baik, agar ke depannya membuahkan hasil yang positif untuk diri kita dan orang lain. Beberapa sikap yang harus kita jaga, antara lain: 1. Rasa syukur Rasa syukur adalah dasar kebahagiaan. Alih-alih mensyukuri apa yang kita punya dan miliki, daripada harus berkutat dengan milik orang lain.  2. Rendah Hati Ada ayat dalam kitab suci yang menyatakan bahwa orang yang rendah hati adalah orang yang memiliki dunia. Karena dengan kerendahan hati, seseorang akan ditinggikan. 3. Memaafkan Terkadang memaafkan itu sangat sulit, tetapi bicara gampang. Tetapi dengan memaafkan, Anda akan menemukan kesempatan-kesempatan baik dan keajaiban yang tidak pernah Anda duga sebelumnya. 4. Sabar dan Tenang Sabar dan tenang dalam menghadapi sesuatu menjadi dasar dalam menyelesaikan

Cerita Berseri

 Fermita Berkali-kali ia teriak tanpa tahu maksudnya. Mencoba mencabik dan membuang apa saja yang ada di dekatnya. Tak ada satu pun orang yang bisa membuatnya tenang. Tatapannya kosong. Tangannya sudah berdarah karena ia memungut pecahan gelas yang baru saja dibantingnya untuk ia lemparkan lagi ke arah orang-orang yang mengerubunginya. Sebagian orang yang melihatnya menganggap itu pasti sesuatu yang mengerikan, bahkan mungkin kasihan, atau sesuatu hal yang tidak tega untuk jadi bahan tontonan. Namun, bagi Pepetto, itu masalah yang mesti dituntaskan. Fermita, nama gadis yang teriak-teriak dan membuat kegaduhan kemarin, saat ini sudah tampak tenang. Ia sudah bisa memasukkan makanan dan minuman ke dalam mulutnya. Tatapannya sudah tampak bercahaya. Ia tak banyak bicara, kemungkinan ia tahu apa yang kemarin baru saja terjadi. "Hmmm, nama saya Fermita..." sahutnya pelan dan membuat perhatian Pepetto mengarah kepadanya. Pepetto mendekat. Tampak kelegaan di wajahnya. I

Dongeng Sebelum Tidur

Hasan Suka Bola Si Cungkring, itu biasa ia disebut. Namanya Hasan. Seorang anak yang berpostur jangkung dan kurus. Entah mengapa, padahal porsi makan Hasan banyak, tetapi tubuhnya tetap saja kurus. Walau teman-teman biasa memanggil Hasan dengan sebutan Cungkring, tetapi Hasan tetap cuek saja. Ia bocah yang super percaya diri dan tidak pernah mempedulikan sebutan itu. " Wah, Si Hasan, body mobil derek muatan truk!" ejek teman-temannya. "Biar saja, walau cungkring tapi keren, " begitu ia biasa menyahut ejekan teman-temannya. Suatu hari di sekolah, guru mengumumkan akan ada perlombaan menyambut hari Kemerdekaan. Beberapa tangkai lomba membutuhkan siswa-siswi yang punya kemampuan fisik yang baik. Beberapa teman Hasan sudah terpilih, tetapi nama Hasan tidak terdaftar. Hasan tetap cuek, yang terpenting ia sekolah demi menggapai cita-citanya menjadi pemain basket terkenal dunia. Apalagi ia rajin berlatih di rumah dengan keranjang basketnya yang tak berjala dan

Rumahku "Mewah" alias Mepet Sawah

  Beda Suasana, Beda Rasanya Kami sekeluarga sekarang tinggal di sebuah desa perbatasan Bandarlampung-Lampung Selatan. Desa kami masih di lokasi Bandarlampung. Tepatnya di Way Kandis, Bandarlampung. Membahagiakan sekaligus mempersiapkan segalanya, mental dan material untuk kami siap tinggal di rumah kami. belajar berdikari, mengelola segalanya berdua, dan hidup sebagai sebuah keluarga kecil di suatu masyarakat sosial yang notabene masih keluarga muda. Rumah kami yang "mewah" alias mepet sawah, hahahahhahaha, menjadi rumah di mana kami berteduh dari panas dan hujan, tempat kami berbagi suka dan duka, tempat kami berbagi tawa dan kegembiraan, tempat kami mempersiapkan masa depan, tempat bernaung yang nyaman, insya Allah....  :)) Malam pertama kami tidur di rumah Way Kandis terasa agak aneh, karena ketika di Gunung Sulah lingkungan sosialnya ramai 24 jam. Tiba-tiba harus berhadapan dengan suasana desa dan perkampungan, yang pukul 6 sore suasana sudah sangat sepi. Hari it

Edisi Januari 2013

  Apa Sih yang Nggak...??? Habis sakit, tampak kurus dan masih lemas.... Kenzi sakit untuk yang ketiga kalinya di usianya yang ke-2 tahun. Ketiga ini adalah yang terparah. Sebelum-sebelumnya Bunuk hanya beri obat tradisional yang berupa air kencur+madu+air jeruk nipis, sudah pasti sembuh. Namun, sakit yang kemarin sungguh-sungguh buat Bunuk was-was karena sampai tiga hari panasnya tidak turun juga.  Akhirnya, Bapak Anton dan Bunuk bawa Kenzi ke dokter spesialis anak, dr.Ruskandi. Dokte memberikan 4 jenis obat. Esoknya panas Kenzi sudah turun. Jika sampai esok harinya, setelah periksa, panas Kenzi tidak turun juga, maka dokter menyarankan agar Kenzi cek darah untuk menghindari kemungkinan sakit yang lebih parah. Puji Tuhan, keadaan Kenzi sudah membaik, walaupun sampai pagi ini masih lemes dan maunya ditemani Bunuk. Sampai-sampai Bunuk gak bisa beranjak dari tempat tidur untuk menemani Kenzi padahal Bunuk harus kerja. Alhasil, Bunuk harus sms Bpk. Natalius Hutahaean untuk iji