Langsung ke konten utama

Edisi 1 tahun 5 bulan

Proses Menyapih Kenzi




Sudah hampir seminggu, Bunuk mencoba menyapih Kenzi karena satu hal. Sebenarnya berat, sedih, perasaan "kok, gak bisa sesuai yang diharapkan?" (padahal ingin sekali Kenzi bisa menyusui sampai usia 2 tahun). Sejak beberapa gigi sudah bertengger di gusi Kenzi, Bunuk merasakan ada sesuatu setiap kali Kenzi habis "nenen". Setelahnya, Bunuk akan merasakan perih dan akhirnya bernanah. Dengan alasan itulah mengapa Bunuk menghentikan program ASI sampai 2 tahun... Sedih, lho Nang, padahal ingiiiiiin banget Kenzi bisa merasakan ASI sampai 2 tahun.

Bunuk coba-coba search soal cara menyapih yang baik dan tepat. Ternyata cara pertama yang Bunuk pakai gak sesuai. Bunuk coba beri brotowali (yang pahitnya minta ampun),,, Kalau Kenzi tahu, Bunuk sedih dengan cara ini, padahal biasanya Kenzi merasakan ASI yang lezat, tetapi rupanya ada rasa-rasa aneh (yang mungkin Kenzi belum pernah kenal sebelumnya, ya, pahit...) yang Kenzi rasakan. 

Cara itu ternyata gak tepat karena akan menimbulkan trauma pada anak dan dampak psikologis karenanya, yaitu merasa ditolak. Akhirnya Bunuk coba memakai cara pengalihan perhatian. Awalnya, Bunuk mencoba memberi pengertian kepada Kenzi. Seminggu intens, Bunuk mencoba berkomunikasi dengan Kenzi, menyampaikan alasan dengan kata-kata sederhana mengapa Bunuk menyapih Kenzi. Lagi-lagi kekuatan komunikasi terbukti! Setelah itu, jadwal menyusui Kenzi berkurang, dari yang sebelumnya 4x, berkurang 2x, dan sekarang sesekali Kenzi minta ASI. Bunuk gak memaksa Kenzi untuk gak nenen, untuk gak menyertakan ramuan-ramuan di puting Bunuk, andaipun gak nenen, itu datang dari Kenzi sendiri. Maafkan Bunuk, ya sayang... Bunuk juga merasa sedih....

Tahu gak apa yang paling membahagiakan? Bisa seharian bersama Kenzi adalah sesuatu yang menyenangkan. Namun, walau jadwal weekend berkurang (karena sekarang Bunuk melatih tari), Bunuk berusaha menyempatkan waktu untuk bercengrama dengan Kenzi, walaupun semua itu belum lengkap karena terkadang Mamas Tama masih di rumah Mbah Koga. Tetapi walau Mamas lebih sering di rumah Mbah Koga, Bunuk berharap anak-anak Bunuk selalu kompak! Ini baru siiiiiiipppphhhh.... :))

Seharian dengan Kenzi memang dibutuhkan waktu yang sangat-sangat luang, apalagi sekarang Kenzi sudah mulai bisa jalan (walau masih dua sampai 5 langkah),,,hadeeehhhh, jari Bunuk gak pernah lepas dari pegangan Kenzi untuk jalan-jalan. Tapi Nang, ada kebiasaan yang hilang, lho! Lihat bebek di rumah Lek Njak... Hal ini karena Kenzi sekarang bangunnya suka bangkong, xixxiixixixixixi.... Kapan dong kita lihat bebek sambil jalan pagi lagi? :))



Ucapan terima kasih yang tak terkira buat Mbah Kakung-Putri Gunung Sulah dan Mbah Aung-Uti Koga. Selalu beri Bunuk dan Baton semangat untuk besarkan anak-anak. Pokoknya mereka adalah orang tua yang Te O Pe Be Ge Te!!! hehehheee,,, sayangnya kepada para cucu bahkan terkadang melebihi kasih kepada anak-anaknya, hhehehehee pisss!!! Soale gak jarang Bunuk kena marah kalo Kenzi kenapa-kenapa,,,,qiqiqiqiiqi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumahku "Mewah" alias Mepet Sawah

  Beda Suasana, Beda Rasanya Kami sekeluarga sekarang tinggal di sebuah desa perbatasan Bandarlampung-Lampung Selatan. Desa kami masih di lokasi Bandarlampung. Tepatnya di Way Kandis, Bandarlampung. Membahagiakan sekaligus mempersiapkan segalanya, mental dan material untuk kami siap tinggal di rumah kami. belajar berdikari, mengelola segalanya berdua, dan hidup sebagai sebuah keluarga kecil di suatu masyarakat sosial yang notabene masih keluarga muda. Rumah kami yang "mewah" alias mepet sawah, hahahahhahaha, menjadi rumah di mana kami berteduh dari panas dan hujan, tempat kami berbagi suka dan duka, tempat kami berbagi tawa dan kegembiraan, tempat kami mempersiapkan masa depan, tempat bernaung yang nyaman, insya Allah....  :)) Malam pertama kami tidur di rumah Way Kandis terasa agak aneh, karena ketika di Gunung Sulah lingkungan sosialnya ramai 24 jam. Tiba-tiba harus berhadapan dengan suasana desa dan perkampungan, yang pukul 6 sore suasana sudah sangat sepi. Hari it

"Ibu, aku sudah bisa duduk sendiri...."

 Postingan yang tertunda, nich... Senangnya Bunuk lihat Kenzi kemarin. Saat bersandar gaya putra duyung, tiba-tiba Kenzi bergerak ke depan dan langsung posisi duduk. Bunuk senang dan sengaja membiarkan Kenzi dalam posisi itu untuk beberapa waktu. Rupanya tidak berapa lama, Kenzi maish jatuh, hehehe,,, ga papa ya, sayang, kan sedang belajar.... Kemarin sore, Kenzi ke gereja. Di gereja, sikap Kenzi nice banget.... Saat datang di barisan akhir (karena kalau Bunuk pilih ke depan, takut Kenzi rewel. Kalau di belakang, Bunuk atau Baton kan bisa langsung bawa Kenzi keluar) Kenzi tampak tertawa senang, apalagi di belakang Kenzi ada anak kecil juga seusia Farrel (teman Kenzi di dekat rumah Mbah Kakung Gunung Sulah). Kenzi tunjukkan senyum mautnya, dan sesekali tunjukkan muka jeleknya...qiqiqi. Pulang dari gereja, Kenzi ikut mobil Mbah Aung Koga sama Mbah Uti dan Mamas Tama. Kenzi masih saja tunjukkan tawa bahagianya. Saat di gereja dan di mobil, maunya main terus sama Mamas. Belum sampai di r

Belajar dari Mengamati

Belajar dari Mengamati Aku percaya bahwa setiap anak memiliki perkembangannya sendiri-sendiri. Tidak terkecuali My Kenzi.... Kebahagaiaan yang tak terkira setiap temukan bertambahnya akalnya. Tak disangkal juga, anak belajar dari mengamati. Hal itu yang sering terjadi pada Kenzi. 1. Setiap kali Kenzi menemukan bedaknya, Kenzi selalu menarik tangan orang yang di dekatnya agar membuka tangan dan seperti menumpahkan bedak ke telapak tangan kita. Kenzi akan tampak senang jika kemudian kita melakukan gerakan seperti orang membedaki wajahnya, kemudian ia akan ulangi lagi. Tampaknya Kenzi sering memperhatikan Bunuk dan Baton jika membedaki Kenzi...hmm. 2. Waktu rambut Bunuk agak panjang, Bunuk suka kuncit rambut Bunuk dengan ikat rambut berwarna biru milik Bunuk. Setiap kali Kenzi menemukan ikat rambut Bunuk, Kenzi akan pegang kepala Bunuk dan mulai mengacak-acak rambut seperti akan mengikatnya. Rupanya Kenzi suka memperhatikan Bunuk mengikat rambut...hmm 3. Nah, ini nich yang sed