Langsung ke konten utama

Sikap-sikap Baik

Sikap-sikap Baik yang Harus Dijaga



Bagaikan tanaman yang membutuhkan air untuk tetap membuatnya subur dan produktif, demikianlah sikap-sikap baik yang kita miliki harus dijaga dan dipupuk dengan baik, agar ke depannya membuahkan hasil yang positif untuk diri kita dan orang lain.

Beberapa sikap yang harus kita jaga, antara lain:

1. Rasa syukur
Rasa syukur adalah dasar kebahagiaan. Alih-alih mensyukuri apa yang kita punya dan miliki, daripada harus berkutat dengan milik orang lain. 

2. Rendah Hati
Ada ayat dalam kitab suci yang menyatakan bahwa orang yang rendah hati adalah orang yang memiliki dunia. Karena dengan kerendahan hati, seseorang akan ditinggikan.

3. Memaafkan
Terkadang memaafkan itu sangat sulit, tetapi bicara gampang. Tetapi dengan memaafkan, Anda akan menemukan kesempatan-kesempatan baik dan keajaiban yang tidak pernah Anda duga sebelumnya.

4. Sabar dan Tenang
Sabar dan tenang dalam menghadapi sesuatu menjadi dasar dalam menyelesaikan masalah, menemukan solusi. Semakin kita grusah-grusuh, permasalah tidak akan selesai dan makin "runyam".

5. Dermawan
Orang yang dermawan dan murah hati adalah orang yang kaya, walaupun secara materi dia miskin. Orang yang dermawan membukakan pintu rejeki yang tertutup dan memperluas pintu rejeki yang sudah mengalir, sehingga aliran rejeki makin berlimpah.

6. Mencintai
Mencintai menjadikan hidup lebih indah. Bahkan dengan mencintai musuh kita, seseorang akan makin dicintai oleh Sang Pemikil Hidup. 

7. Memberi Kemudahan
Memberikan kemudahan-kemudahan bagi orang lain akan memberikan dan membuka kemudahan-kemudahan dalam hidup kita.

8. Ikhlas
Rasa ikhlas dan tidak mengingat-ingat apa yang kita beri akan membuka pintu rejeki yang lebar dalam kehidupan kita. Saudara banyak, rejeki mengalir.

9. Rasa Persaudaraan
Rasa persaudaraan yang kita tumbuhkan baik kepada saudara, tetangga, teman, akan makin mempererat rasa silaturahmi dan persaudaraan yang mengental, sehingga hidup kita akan menjadi lebih bahagia.

10. Jujur
Kejujuran menjadi barang yang langka dan mahal di jaman sekarang, tetapi kejujuran akan membawa kita pada derajat yang baik. 

Semoga sikap-sikap baik di atas, ataupun sikap-sikap baik yang lain yang belum tertulis, dapat selalu kita jaga dan pupuk, demi menjadi manusia yang baru dan baik, ciptaan yang dikehendaki Sang Pencipta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumahku "Mewah" alias Mepet Sawah

  Beda Suasana, Beda Rasanya Kami sekeluarga sekarang tinggal di sebuah desa perbatasan Bandarlampung-Lampung Selatan. Desa kami masih di lokasi Bandarlampung. Tepatnya di Way Kandis, Bandarlampung. Membahagiakan sekaligus mempersiapkan segalanya, mental dan material untuk kami siap tinggal di rumah kami. belajar berdikari, mengelola segalanya berdua, dan hidup sebagai sebuah keluarga kecil di suatu masyarakat sosial yang notabene masih keluarga muda. Rumah kami yang "mewah" alias mepet sawah, hahahahhahaha, menjadi rumah di mana kami berteduh dari panas dan hujan, tempat kami berbagi suka dan duka, tempat kami berbagi tawa dan kegembiraan, tempat kami mempersiapkan masa depan, tempat bernaung yang nyaman, insya Allah....  :)) Malam pertama kami tidur di rumah Way Kandis terasa agak aneh, karena ketika di Gunung Sulah lingkungan sosialnya ramai 24 jam. Tiba-tiba harus berhadapan dengan suasana desa dan perkampungan, yang pukul 6 sore suasana sudah sangat sepi. Hari it

"Ibu, aku sudah bisa duduk sendiri...."

 Postingan yang tertunda, nich... Senangnya Bunuk lihat Kenzi kemarin. Saat bersandar gaya putra duyung, tiba-tiba Kenzi bergerak ke depan dan langsung posisi duduk. Bunuk senang dan sengaja membiarkan Kenzi dalam posisi itu untuk beberapa waktu. Rupanya tidak berapa lama, Kenzi maish jatuh, hehehe,,, ga papa ya, sayang, kan sedang belajar.... Kemarin sore, Kenzi ke gereja. Di gereja, sikap Kenzi nice banget.... Saat datang di barisan akhir (karena kalau Bunuk pilih ke depan, takut Kenzi rewel. Kalau di belakang, Bunuk atau Baton kan bisa langsung bawa Kenzi keluar) Kenzi tampak tertawa senang, apalagi di belakang Kenzi ada anak kecil juga seusia Farrel (teman Kenzi di dekat rumah Mbah Kakung Gunung Sulah). Kenzi tunjukkan senyum mautnya, dan sesekali tunjukkan muka jeleknya...qiqiqi. Pulang dari gereja, Kenzi ikut mobil Mbah Aung Koga sama Mbah Uti dan Mamas Tama. Kenzi masih saja tunjukkan tawa bahagianya. Saat di gereja dan di mobil, maunya main terus sama Mamas. Belum sampai di r

Belajar dari Mengamati

Belajar dari Mengamati Aku percaya bahwa setiap anak memiliki perkembangannya sendiri-sendiri. Tidak terkecuali My Kenzi.... Kebahagaiaan yang tak terkira setiap temukan bertambahnya akalnya. Tak disangkal juga, anak belajar dari mengamati. Hal itu yang sering terjadi pada Kenzi. 1. Setiap kali Kenzi menemukan bedaknya, Kenzi selalu menarik tangan orang yang di dekatnya agar membuka tangan dan seperti menumpahkan bedak ke telapak tangan kita. Kenzi akan tampak senang jika kemudian kita melakukan gerakan seperti orang membedaki wajahnya, kemudian ia akan ulangi lagi. Tampaknya Kenzi sering memperhatikan Bunuk dan Baton jika membedaki Kenzi...hmm. 2. Waktu rambut Bunuk agak panjang, Bunuk suka kuncit rambut Bunuk dengan ikat rambut berwarna biru milik Bunuk. Setiap kali Kenzi menemukan ikat rambut Bunuk, Kenzi akan pegang kepala Bunuk dan mulai mengacak-acak rambut seperti akan mengikatnya. Rupanya Kenzi suka memperhatikan Bunuk mengikat rambut...hmm 3. Nah, ini nich yang sed