Langsung ke konten utama

edisi keluarga


Tiga Lelakiku

Bapak Anton Suherman Lamania
Bersanding dengannya, memilikinya, mendampinginya, dan menjadi bagian dari hidupnya adalah salah satu untungku. Kebahagiaan karena selalu merasa dimengerti, dipahami, dan dibahagiakan menjadi bagian penting dalam biduk yang kujalani. Selalu tahu bagaimana menghadapi marahku dan tak pernah marah, kecuali jika aku salah :)
Bersamanya, mendampinginya dalam suka maupun duka. Menjadi pelengkap kekuranganku dan menyempurnakan kelebihanku. Semoga bisa menjadi pendamping, sahabat, teman ngobrol, dan partner yang baik untuknya. Selamanya....

Marcellinus Tama Lamania
Memilikinya adalah salah satu untung dan bahagiaku. Tak pernah kupungkiri, bahwa hadirnya dalam kehidupanku adalah bagian rencana indah yang diberikan Tuhan bagiku. Berharap akan kebahagiaannya, menjadi ibu yang baik untuknya adalah PR-ku. Semoga Tuhan membimbingku untuk membimbing, membesarkannya dengan cinta, dan memberikan rumah yang nyaman dan hangat untuknya.
Amin

Mikhael Kenzi Gavriel Lamania
Keajaiban dan kebahagiaan yang kuterima dari Tuhan. Memilikinya adalah salah satu untungku dan kebahagiaanku. Kehadirannya di dunia membuktikan bahwa rencana Tuhan sangatlah besar dan indah bagi umat-Nya. Berharap akan kebahagiaannya, menjadi ibu yang baik untuknya. Semoga Tuhan membimbingku untuk membimbing, membesarkannya dengan cinta, dan memberikan rumah yang nyaman dan hangat untuknya.
Amin

Tuhan...
Jagalah mereka dengan cinta dan kasih-Mu. Semoga 'kan adalah dalam rangkulan kasih-Mu, selalu dan selamanya
Amin

Komentar

  1. Halooooooooh...ninggalin blog sampe 7 bulan aja jeng? ckckck;)

    Hmmm...I understand dweh bagaimana kesyukuranmu atas karunia 3 lelaki ganteng itu...semoga terkabul segala pintamu ya Mba^^

    BalasHapus
  2. Haiiiiii,,,amiiinnn, begitupun juga dg lelakimu ϑαņ little angelmu yaa sayyy....kangen lhooo, skrg yang jadi bisnis woman mah sibuk mulu agaknya...wkkwkwkw

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumahku "Mewah" alias Mepet Sawah

  Beda Suasana, Beda Rasanya Kami sekeluarga sekarang tinggal di sebuah desa perbatasan Bandarlampung-Lampung Selatan. Desa kami masih di lokasi Bandarlampung. Tepatnya di Way Kandis, Bandarlampung. Membahagiakan sekaligus mempersiapkan segalanya, mental dan material untuk kami siap tinggal di rumah kami. belajar berdikari, mengelola segalanya berdua, dan hidup sebagai sebuah keluarga kecil di suatu masyarakat sosial yang notabene masih keluarga muda. Rumah kami yang "mewah" alias mepet sawah, hahahahhahaha, menjadi rumah di mana kami berteduh dari panas dan hujan, tempat kami berbagi suka dan duka, tempat kami berbagi tawa dan kegembiraan, tempat kami mempersiapkan masa depan, tempat bernaung yang nyaman, insya Allah....  :)) Malam pertama kami tidur di rumah Way Kandis terasa agak aneh, karena ketika di Gunung Sulah lingkungan sosialnya ramai 24 jam. Tiba-tiba harus berhadapan dengan suasana desa dan perkampungan, yang pukul 6 sore suasana sudah sangat sepi. Hari it

"Ibu, aku sudah bisa duduk sendiri...."

 Postingan yang tertunda, nich... Senangnya Bunuk lihat Kenzi kemarin. Saat bersandar gaya putra duyung, tiba-tiba Kenzi bergerak ke depan dan langsung posisi duduk. Bunuk senang dan sengaja membiarkan Kenzi dalam posisi itu untuk beberapa waktu. Rupanya tidak berapa lama, Kenzi maish jatuh, hehehe,,, ga papa ya, sayang, kan sedang belajar.... Kemarin sore, Kenzi ke gereja. Di gereja, sikap Kenzi nice banget.... Saat datang di barisan akhir (karena kalau Bunuk pilih ke depan, takut Kenzi rewel. Kalau di belakang, Bunuk atau Baton kan bisa langsung bawa Kenzi keluar) Kenzi tampak tertawa senang, apalagi di belakang Kenzi ada anak kecil juga seusia Farrel (teman Kenzi di dekat rumah Mbah Kakung Gunung Sulah). Kenzi tunjukkan senyum mautnya, dan sesekali tunjukkan muka jeleknya...qiqiqi. Pulang dari gereja, Kenzi ikut mobil Mbah Aung Koga sama Mbah Uti dan Mamas Tama. Kenzi masih saja tunjukkan tawa bahagianya. Saat di gereja dan di mobil, maunya main terus sama Mamas. Belum sampai di r

Belajar dari Mengamati

Belajar dari Mengamati Aku percaya bahwa setiap anak memiliki perkembangannya sendiri-sendiri. Tidak terkecuali My Kenzi.... Kebahagaiaan yang tak terkira setiap temukan bertambahnya akalnya. Tak disangkal juga, anak belajar dari mengamati. Hal itu yang sering terjadi pada Kenzi. 1. Setiap kali Kenzi menemukan bedaknya, Kenzi selalu menarik tangan orang yang di dekatnya agar membuka tangan dan seperti menumpahkan bedak ke telapak tangan kita. Kenzi akan tampak senang jika kemudian kita melakukan gerakan seperti orang membedaki wajahnya, kemudian ia akan ulangi lagi. Tampaknya Kenzi sering memperhatikan Bunuk dan Baton jika membedaki Kenzi...hmm. 2. Waktu rambut Bunuk agak panjang, Bunuk suka kuncit rambut Bunuk dengan ikat rambut berwarna biru milik Bunuk. Setiap kali Kenzi menemukan ikat rambut Bunuk, Kenzi akan pegang kepala Bunuk dan mulai mengacak-acak rambut seperti akan mengikatnya. Rupanya Kenzi suka memperhatikan Bunuk mengikat rambut...hmm 3. Nah, ini nich yang sed