Sapaan kepada anak, adik, atau kakak terkadang dapat mempengaruhi psikologi yang dipanggil. Dengan sapaan bisa membuatnya merasa dihargai, merasa dituakan, merasa sebagai adik yang disayang, dsb.
Bunuk dan Baton membiasakan memanggil Tama, "Mamas". Sebutan itu yang Tama inginkan jika kelak adiknya (Kenzi) lahir. Padahal sepupu-sepupu Tama yang laki-laki panggilannya adalah "Aa". Waktu itu Bunuk tanyakan alasan mengapa Tama ingin dipanggil Mamas. Ternyata Tama ingin juga dipanggil seperti yang Reynald lakukan kepada Dimas (teman Tama di rumah). Waktu itu, Bunuk yang sedang hamil, bicara berdua dengan Mamas, nanti kalau adik sudah lahir maunya dipanggil apa? Bunuk sempat tawarkan beberapa sebutan, diantaranya Aa (seperti Aa Richard dan Aa Bima), Mas, dan Abang. Ternyata pilihan Mamas jatuh pada sebutan "Mamas".
Bunuk dan Baton akhirnya mulai membiasakan memanggil Tama dengan Mamas. Tama akan merasa bahwa ia sekarang punya adik, harus menjadi contoh dan teladan untuk adiknya. Hal tersebut yang selalu Baton dan Bunuk ungkapkan kepada Tama. Tentunya kami, sebagai orang tua pun, akan memberikan contoh yang baik untu anak-anak.
Tama anak yang perhatian kepada semua orang. Semua tidak terlepas dari bimbingan Mbah Aung, Mbah Uti, Pakde Totok, dan Bude. Ucapan ribuan terima kasih Bunuk dan Baton ucapkan kepada mereka. Tentunya tidak terbalas oleh apapun.
Setiap harapan yang Baton dan Bunuk ungkapkan dalam doa adalah, Mamas Tama dan Ade Kenzi selalu menanamkan nilai-nilai pribadi yang baik. Bukan hanya untuk mengejar nilai-nilai duniawi yang sementara, tetapi nilai-nilai kehidupan pun harus diamalkan.
Mamas Tama dan Ade Kenzi, selalu perjuangkan nilai-nilai kehidupan, ya!
Doa Bunuk dan Baton selalu menyertai kalian, begitupun kasih-Nya akan selalu menjangkau dan memeluk kalian.
Wah, wah...tante juga bangga sama Mas Tama nih;-)
BalasHapusMbaaaakyu...check this out yaaaa http://m-noor-basuki-family.blogspot.com/2011/07/my-first-award-dari-teman-untuk-teman.html
BalasHapus