Langsung ke konten utama

Blog yang Tertunda

Kenzi and His 4

Sudah lama sekali gak nulis blog ini. Saking sibuk or SOK saking sibuknya ya?hmmm, hehehhe.
Sedikit ingin cerita tentang Kenzi. Agustus 2014 Kenzi sudah berusia 4 tahun. Bahagianya ia tumbuh dengan sehat, dan hal yang paling mencolok adalah bahasa dan kosa katanya sudah bertambah seiring usianya, alhasil sekarang ia termasuk anak yang "ngecipris" itu istilah Mbah Putri yang sering digunakan untuk menggambarkan Kenzi, yaitu anak yang digambarkan banyak berbicara dan berkomentar akan hal atau sesuatu. Walaupun terkadang, kalau suka bermain dengan teman-temannya, ia seperti hakim yang selalu menasihati.



Akhir-akhir ini, CD The Cars yang dulu sempat jadi CD favorit sekarang sering sekali disetel di VCD. Karena itu pulalah, Kenzi sedang tertarik dengan salah satu karakter di film The Cars, yaitu sebuah mobil box besar yang mengangkut tokoh Lightning Mc'Queen, yang bernama Mack.



Kecintaan Kenzi kepada mobil pun ditunjukannya lewat salah satu permainan di PKOR yang kadang, jika ada waktu, kami berkunjung ke sana. Awalnya, Kenzi menjalankan mobilnya tak tentu arah sehingga membuat kami deg-degan jika ada korban yang akan ditabraknya. Namun, setelah kunjungan kedua dan selanjutnya, Kenzi dapat mengontrol dan menjalankan mobilnya dengan baik.

Yang jadi masalah saat ini adalah kurangnya Kenzi bersosialisasi. Mungkin karena ia belum sekolah, atau karena ia merasa nyaman di rumah. Keinginan untuk bersekolah pun sampai sekarang coba kami usahakan. Menurut pengamatan yang jeli dari Bunuk adalah, Kenzi lebih suka dikunjungi oleh teman-teman di rumah daripada ia harus keluar rumah. Ketika bermain pun, ia dapat bermain dengan baik dan mau berbagi mainan. Tapi, sensitifnya.... gak ketulungan. Mudah ngambekan, apalagi kalau sudah dikasari atau mainannya direbut, wuiihhh, bisa nangis bombay dah dianya...

Karena saking gak punya teman di rumah, Kenzi paling suka kalau diajak ke Gunung Sulah, mengunjungi para sepupunya. Ada Mas Adhi, Mas Billy, Mas Abel, Mbak Dhea, dan Mas Bintang. Kalau sudah main ke Gunung Sulah, Kenzi rasanya gak mau pulang, karena di sana dia bebas main kejar-kejaran, main pasir, dan main apapun yang bisa dimainkan.

Mbah Aung adalah salah satu sosok yang difavoritkan oleh Kenzi. Salah satu hal yang diharapkan Kenzi kalau mengunjungi Mbah Aung adalah, berkat yang diberikan ke Kenzi, yaitu dengan memberikan tanda salib di dahi Kenzi. Hal itu menjadi kebahagiaan tersendiri dari Kenzi dan sesuatu yang gak boleh alpa kalau Kenzi mengunjungi Mbah Aung di Koga. Kenzi selalu berdoa untuk Mbah Aung, Mbah Uti, Mbah Kakung, dan Mbah Putri semoga Tuhan Yesus memberikan kesehatan. Apalagi sekarang Mbah Aung sedang sakit dan hanya terbaring di tempat tidur. Semoga Tuhan menjamah tangan kasih-Nya agar semua orang yang Kenzi sayangi diberikan kesehatan, amin.

Kenzi sayang Mbah Aung



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumahku "Mewah" alias Mepet Sawah

  Beda Suasana, Beda Rasanya Kami sekeluarga sekarang tinggal di sebuah desa perbatasan Bandarlampung-Lampung Selatan. Desa kami masih di lokasi Bandarlampung. Tepatnya di Way Kandis, Bandarlampung. Membahagiakan sekaligus mempersiapkan segalanya, mental dan material untuk kami siap tinggal di rumah kami. belajar berdikari, mengelola segalanya berdua, dan hidup sebagai sebuah keluarga kecil di suatu masyarakat sosial yang notabene masih keluarga muda. Rumah kami yang "mewah" alias mepet sawah, hahahahhahaha, menjadi rumah di mana kami berteduh dari panas dan hujan, tempat kami berbagi suka dan duka, tempat kami berbagi tawa dan kegembiraan, tempat kami mempersiapkan masa depan, tempat bernaung yang nyaman, insya Allah....  :)) Malam pertama kami tidur di rumah Way Kandis terasa agak aneh, karena ketika di Gunung Sulah lingkungan sosialnya ramai 24 jam. Tiba-tiba harus berhadapan dengan suasana desa dan perkampungan, yang pukul 6 sore suasana sudah sangat sepi. Hari it

"Ibu, aku sudah bisa duduk sendiri...."

 Postingan yang tertunda, nich... Senangnya Bunuk lihat Kenzi kemarin. Saat bersandar gaya putra duyung, tiba-tiba Kenzi bergerak ke depan dan langsung posisi duduk. Bunuk senang dan sengaja membiarkan Kenzi dalam posisi itu untuk beberapa waktu. Rupanya tidak berapa lama, Kenzi maish jatuh, hehehe,,, ga papa ya, sayang, kan sedang belajar.... Kemarin sore, Kenzi ke gereja. Di gereja, sikap Kenzi nice banget.... Saat datang di barisan akhir (karena kalau Bunuk pilih ke depan, takut Kenzi rewel. Kalau di belakang, Bunuk atau Baton kan bisa langsung bawa Kenzi keluar) Kenzi tampak tertawa senang, apalagi di belakang Kenzi ada anak kecil juga seusia Farrel (teman Kenzi di dekat rumah Mbah Kakung Gunung Sulah). Kenzi tunjukkan senyum mautnya, dan sesekali tunjukkan muka jeleknya...qiqiqi. Pulang dari gereja, Kenzi ikut mobil Mbah Aung Koga sama Mbah Uti dan Mamas Tama. Kenzi masih saja tunjukkan tawa bahagianya. Saat di gereja dan di mobil, maunya main terus sama Mamas. Belum sampai di r

Belajar dari Mengamati

Belajar dari Mengamati Aku percaya bahwa setiap anak memiliki perkembangannya sendiri-sendiri. Tidak terkecuali My Kenzi.... Kebahagaiaan yang tak terkira setiap temukan bertambahnya akalnya. Tak disangkal juga, anak belajar dari mengamati. Hal itu yang sering terjadi pada Kenzi. 1. Setiap kali Kenzi menemukan bedaknya, Kenzi selalu menarik tangan orang yang di dekatnya agar membuka tangan dan seperti menumpahkan bedak ke telapak tangan kita. Kenzi akan tampak senang jika kemudian kita melakukan gerakan seperti orang membedaki wajahnya, kemudian ia akan ulangi lagi. Tampaknya Kenzi sering memperhatikan Bunuk dan Baton jika membedaki Kenzi...hmm. 2. Waktu rambut Bunuk agak panjang, Bunuk suka kuncit rambut Bunuk dengan ikat rambut berwarna biru milik Bunuk. Setiap kali Kenzi menemukan ikat rambut Bunuk, Kenzi akan pegang kepala Bunuk dan mulai mengacak-acak rambut seperti akan mengikatnya. Rupanya Kenzi suka memperhatikan Bunuk mengikat rambut...hmm 3. Nah, ini nich yang sed