Langsung ke konten utama

Kenzi dari Hari ke Hari


  • Kenzi dari Hari ke Hari


Wah, setelah buka blognya Tante Ai, Bunuk jadi terinspirasi kembali untuk mengunjungi blog yang sudah lama tak tersentuh sama sekali. Thanks, ya, Tante Ai,,,,qiqiqiqi. Lihat blognya Tante Ai yang keren abizzz, Bunuk jadi ingin belajar dengan suhu Ai, nich....kapan, ya???hmmm....

Ambil foto-foto ini pun terinspirasi juga dengan foto-foto dede Hanuun yang ciamik abizzzz,,, makanay Bunuk selain ingin juga foto-foto Kenzi tetap eksis di dunia maya, karena Bunuk juga dapat ini dari inspirasi yang muncul setelah baca blognya Tante Ai.

Tentang Kenzi, hmmm... kalau cerita tentang Kenzi pasti gak ada habisnya, deh.... Apalagi akhir-akhir ini, banyak sekali cerita yang selalu buat Bunuk, Baton, dan keluarga besar tertawa. Dari tingkah, kata-kata, sampai keisengan yang dibuat Kenzi (wah, kecil-kecil sudah buat iseng, ya?hmmm,,, ikutin siapa, tuch?). Dimulai dari keisengan dulu deh,,, seringkali yang diisengi Kenzi adalah Mbah Putri, Kenzi memang lebih banyak bersama Mbah Putri. Mbah Putri paling tahu apa yang Kenzi butuhkan dan mau, sehingga kedekatan Kenzi dengan Mbah Putri tidak diragukan lagi. Pernah suatu kali Kenzi ingin jalan ke luar (sedang senang-senangnya jalan tapi kucurnya gak kukuuuuwwww). Setiap kali yang dicari Kenzi adalah jari telunjuk! Buat apa??? Jari telunjuk berfungsi sebagai pegangan Kenzi untuk jalan, karena walau Kenzi sudah bisa tiga sampai lima langkah berjalan, tapi PD-nya perlu ditingkatkan. So, that's why, Mbah Putri yang seharian lelah, harus meladeni setiap tangan Kenzi menggenggam telunjuk Mbah Putri. Mbah Putri mencoba menyembunyikan jari telunjuknya, tetapi dengan kesigapan dan keisengan Kenzi, Mbah Putri bisa dibuat sampai Mbah Putri menyerahkan jari telunjuknya.... siiiippphhhh!!!hehhehehe

Kosakata Kenzi akhir-akhir ini sudah banyak, bahkan Kenzi sudah bisa mempertahankan ide dan pendapatnya! Hah? Bagaimana bisa? Ya, tentu saja! Kenzi sudah mengenal hitungan dari 1 sampai dengan lima. Jika ada yang bertanya, " Nang, tiga apa dua?", Kenzi akan menjawab, "ma" (lima)
diulang lagi pertanyaannya, "Nang, empat apa dua?", Kenzi akan teteap menjawab, "ma" (lima)

Beberapa kosakata yang sudah Kenzi kuasai, diantaranya:
embah "mbah"
mba'ung "mbah kakung"
bapak "bapak"
mbuuu "ibu"
mama "mamas"
jijik "jijik"
jajan "jajan"
ja "kerja"
mak "gak"
hu'ham "pedes"
dll.

Kenzi menggunakan beberapa kata yang maknanya sampai sekarang Bunuk coba temukan dan cari... yaitu obeje. Kenzi seringkali menggunakan kata itu, apalagi jika bertemu dengan Mamas Tama, sehingga Mamas Tama terkadang panggil Kenzi "Ade Obeje", hadeeeeeehhhh....qiqiqiqi. Kemudian, ada kata yang kalau Kenzi sebutkan itu, Bunuk jadi tertawa terpingkal-pingkal, yaitu kata mak. Mak yang artinya tidak, seringkali gesture atau gaya tubuh Kenzi sambil geleng-gelengkan kepala dengan gaya serius dan gaya seriusnyalah yang buat Bunuk jadi tertawa. Daaaaaaannn, kalau sudah lihat Bunuk tertawa, Kenzi selalu ikutan tertawa seolah tahu apa yang Bunuk tertawakan.

Mbah Putri sering bilang bahwa Kenzi adalah "bocah gampang", bukan berarti gampangan lho ya, hahahahha. Terima kasih Tuhan, thanks God, menurut Mbah Putri Kenzi anak yang pengertian... Namun, Bunuk pun mengakui itu. Dua hari sebelum Bunuk berangkat sekolah (setelah selama liburan praktis all day selalu dengan Bunuk), Bunuk ungkapkan kepada Kenzi dengan harapan Kenzi mengerti, Puji Tuhan, hari pertama Bunuk berangkat kerja, Kenzi tidak menangis!

Obrolan Bunuk dengan Kenzi di suatu hari yang cerah (lebaaaayyy, hihihihi):
Bunuk : Nang, Kenzi, Ibu sebentar lagi harus sekolah... Ibu harus ker....
Kenzi : ja...
Bunuk : Kenzi di rumah sama m....
Kenzi : bah...
Bunuk: Kenzi jadi anak baik ya, Nak...
Kenzi: ya...


Terbukti! Komunikasi yang kulakukan dengan Kenzi selama dua hari sebelum aku sekolah (kerja) ternyata berhasil. Komunikasi itu tak hanya perlu, tetapi juga penting.... hehehheee. Sekian dulu deh ungkapan via blog, kapan-kapan (kalau gak malas) disambung lagi. Tetapi sepertinya memang kudu ada pemicunya,,, biar lebih rajin nulis di blog, qiqiqiiqiqi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumahku "Mewah" alias Mepet Sawah

  Beda Suasana, Beda Rasanya Kami sekeluarga sekarang tinggal di sebuah desa perbatasan Bandarlampung-Lampung Selatan. Desa kami masih di lokasi Bandarlampung. Tepatnya di Way Kandis, Bandarlampung. Membahagiakan sekaligus mempersiapkan segalanya, mental dan material untuk kami siap tinggal di rumah kami. belajar berdikari, mengelola segalanya berdua, dan hidup sebagai sebuah keluarga kecil di suatu masyarakat sosial yang notabene masih keluarga muda. Rumah kami yang "mewah" alias mepet sawah, hahahahhahaha, menjadi rumah di mana kami berteduh dari panas dan hujan, tempat kami berbagi suka dan duka, tempat kami berbagi tawa dan kegembiraan, tempat kami mempersiapkan masa depan, tempat bernaung yang nyaman, insya Allah....  :)) Malam pertama kami tidur di rumah Way Kandis terasa agak aneh, karena ketika di Gunung Sulah lingkungan sosialnya ramai 24 jam. Tiba-tiba harus berhadapan dengan suasana desa dan perkampungan, yang pukul 6 sore suasana sudah sangat sepi. Hari it

"Ibu, aku sudah bisa duduk sendiri...."

 Postingan yang tertunda, nich... Senangnya Bunuk lihat Kenzi kemarin. Saat bersandar gaya putra duyung, tiba-tiba Kenzi bergerak ke depan dan langsung posisi duduk. Bunuk senang dan sengaja membiarkan Kenzi dalam posisi itu untuk beberapa waktu. Rupanya tidak berapa lama, Kenzi maish jatuh, hehehe,,, ga papa ya, sayang, kan sedang belajar.... Kemarin sore, Kenzi ke gereja. Di gereja, sikap Kenzi nice banget.... Saat datang di barisan akhir (karena kalau Bunuk pilih ke depan, takut Kenzi rewel. Kalau di belakang, Bunuk atau Baton kan bisa langsung bawa Kenzi keluar) Kenzi tampak tertawa senang, apalagi di belakang Kenzi ada anak kecil juga seusia Farrel (teman Kenzi di dekat rumah Mbah Kakung Gunung Sulah). Kenzi tunjukkan senyum mautnya, dan sesekali tunjukkan muka jeleknya...qiqiqi. Pulang dari gereja, Kenzi ikut mobil Mbah Aung Koga sama Mbah Uti dan Mamas Tama. Kenzi masih saja tunjukkan tawa bahagianya. Saat di gereja dan di mobil, maunya main terus sama Mamas. Belum sampai di r

Belajar dari Mengamati

Belajar dari Mengamati Aku percaya bahwa setiap anak memiliki perkembangannya sendiri-sendiri. Tidak terkecuali My Kenzi.... Kebahagaiaan yang tak terkira setiap temukan bertambahnya akalnya. Tak disangkal juga, anak belajar dari mengamati. Hal itu yang sering terjadi pada Kenzi. 1. Setiap kali Kenzi menemukan bedaknya, Kenzi selalu menarik tangan orang yang di dekatnya agar membuka tangan dan seperti menumpahkan bedak ke telapak tangan kita. Kenzi akan tampak senang jika kemudian kita melakukan gerakan seperti orang membedaki wajahnya, kemudian ia akan ulangi lagi. Tampaknya Kenzi sering memperhatikan Bunuk dan Baton jika membedaki Kenzi...hmm. 2. Waktu rambut Bunuk agak panjang, Bunuk suka kuncit rambut Bunuk dengan ikat rambut berwarna biru milik Bunuk. Setiap kali Kenzi menemukan ikat rambut Bunuk, Kenzi akan pegang kepala Bunuk dan mulai mengacak-acak rambut seperti akan mengikatnya. Rupanya Kenzi suka memperhatikan Bunuk mengikat rambut...hmm 3. Nah, ini nich yang sed