SURAT UNTUK ANAKKU Hari berganti hari, perkembanganmu selalu kuikuti dengan perasaan bahagia. Setiap harinya selalu menanti kejutan apa yang akan kau tunjukkan padaku. Pulang kerja menjadi saat-saat yang membahagiakan bisa berjumpa denganmu karena berjam-jam harus menahan rindu karena tak bertemu denganmu. Kau seperti pengingat bagiku agar aku tak lupa bersyukur. Keajaiban yang kualami mendapatkanmu pun sampai detik ini masih tak sampai di nalarku, bahwa keajaiban-Nya yang jatuh pada diriku sungguhlah tak sampai di akal kemanusiaanku. Memandangmu selalu terucap kata, "terima kasih, Tuhan..." Aku masih ingat betapa aku bersorak kegirangan saat ku mendapatkan dua garis merah terang di testpack-ku. Padahal saat itu aku sedang dalam proses pengobatan demi usaha mendapatkanmu. Saat itu aku menderita suatu penyakit yang menurut dokter akan susah memiliki keturunan atau lama mendapatkan keturunan. Kalimat yang bagai cambuk atau petir bagi wanita yang mendamba momongan. Sega
semua tanpa rencana yang menyatukan aku dan kamu... segalanya adalah kehendak-Nya.tak lain dan tak bukan. semoga 'kan selalu dalam lingkaran kasih-Nya dan selalu dalam jangkauan tangan-Nya untuk melindungi keluarga kecil kita.