Langsung ke konten utama

Belajar dari Mengamati

Belajar dari Mengamati


Aku percaya bahwa setiap anak memiliki perkembangannya sendiri-sendiri. Tidak terkecuali My Kenzi.... Kebahagaiaan yang tak terkira setiap temukan bertambahnya akalnya. Tak disangkal juga, anak belajar dari mengamati. Hal itu yang sering terjadi pada Kenzi.

1. Setiap kali Kenzi menemukan bedaknya, Kenzi selalu menarik tangan orang yang di dekatnya agar membuka tangan dan seperti menumpahkan bedak ke telapak tangan kita. Kenzi akan tampak senang jika kemudian kita melakukan gerakan seperti orang membedaki wajahnya, kemudian ia akan ulangi lagi. Tampaknya Kenzi sering memperhatikan Bunuk dan Baton jika membedaki Kenzi...hmm.

2. Waktu rambut Bunuk agak panjang, Bunuk suka kuncit rambut Bunuk dengan ikat rambut berwarna biru milik Bunuk. Setiap kali Kenzi menemukan ikat rambut Bunuk, Kenzi akan pegang kepala Bunuk dan mulai mengacak-acak rambut seperti akan mengikatnya. Rupanya Kenzi suka memperhatikan Bunuk mengikat rambut...hmm

3. Nah, ini nich yang sedikit berbahaya. Bunuk dan Baton sering membersihkan telinga dengan cutton bud. Suatu hari tanpa sengaja Kenzi temukan cutton bud di dekat kotak sampah kamar Kenzi (sepertinya cutton bud tidak tepat terbuang di kotaknya). Tanpa sepengetahuan kami, Kenzi mengambil cutton bud tersebut dan mulai melakukan hal seperti orang membersihka telinga. Oh, my God... untungnya aksi ini langsung Bunuk ketahui sehingga Kenzi tidak melakukan hal yang belum waktunya ia lakukan...hmm

4. Sekarang Kenzi kalau disuapi saat makan, sudah mulai merebut sendok yang Bunuk atau Mbah Putri pegang dan kemudian melakukan aksi makan sendiri... Kami seringkali membiarkan hal itu terjadi sebagai proses belajar bagi Kenzi agar besok makan sendiri dan tidak disuapi lagi, hehehehe.

5. Kebiasaan Kenzi di waktu senggang adalah bermain bersama teman-teman menonton bola, bermain dengan mobilan kesayangannya, dan lihat hewan-hewan di sekitar rumah. Salah satunya, kenzi suka sekali lihat kambing. Terkadang Bunuk mengajak Kenzi ke sana melihat proses pemberian makan sampai hanya melihat kambing mengembik di kandangnya. Oya, selamat atas kelahiran si kembar embek yang baru lahir kemarin, Kenzi senang lihat si kembar.
Suatu hari, Baton ajak Kenzi bermain ke rumah Farrel, teman Kenzi dekat rumah. Di depan rumah Farrel ada sebatang pohon buah maladewa yang banyak daunnya. Kenzi meraih tangannya untuk ambil daun tersebut. Karena cukup tinggi, Baton mengambilkannya untuk Kenzi. Kemudian, Kenzi menarik badannya menuju kandang kambing dan mulai memberikan daun yang tadi ia petik bersama Baton untuk kambing-kambing. Hmm, rupanya Kenzi sering melihat Oom Sutri memberikan daun-daun untuk makanan kambing-kambing. hmm... :)

Orang sering bilang kenapa Kenzi belum bisa jalan, padahal anak si A, si B, si C sudah bisa jalan. Bunuk tidak ambil pusing dengan omongan orang. Bunuk percaya Kenzi pasti bisa karena Kenzi anak sehat dan pintar. Semangat selalu, my lovely son!!!

Komentar

  1. Wah, Mas Kenzi tambah pinter ya? Itu mau pake bedak nanti cantik dong, hehe...Iya Mba, anak2 emang belajar dari mengamati ya, makanya harus hati-hati kasih contoh yg baik sama anak-anak...

    Sun sayang ya buat mas kenzi...

    BalasHapus
  2. aiiii cayang....liat blogmu jadi pengen buat sekeren itu, tapi kapan mau blajar yak???hmmm...maukah kau mengajariku buat blog keren spt milikmu,,,,yupz, kudu hati2 buat contoh, tetap semangat, dn sun sayang sll buat Hanuunku yang cantik...qiqiiqiq..kangen deeehhh...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumahku "Mewah" alias Mepet Sawah

  Beda Suasana, Beda Rasanya Kami sekeluarga sekarang tinggal di sebuah desa perbatasan Bandarlampung-Lampung Selatan. Desa kami masih di lokasi Bandarlampung. Tepatnya di Way Kandis, Bandarlampung. Membahagiakan sekaligus mempersiapkan segalanya, mental dan material untuk kami siap tinggal di rumah kami. belajar berdikari, mengelola segalanya berdua, dan hidup sebagai sebuah keluarga kecil di suatu masyarakat sosial yang notabene masih keluarga muda. Rumah kami yang "mewah" alias mepet sawah, hahahahhahaha, menjadi rumah di mana kami berteduh dari panas dan hujan, tempat kami berbagi suka dan duka, tempat kami berbagi tawa dan kegembiraan, tempat kami mempersiapkan masa depan, tempat bernaung yang nyaman, insya Allah....  :)) Malam pertama kami tidur di rumah Way Kandis terasa agak aneh, karena ketika di Gunung Sulah lingkungan sosialnya ramai 24 jam. Tiba-tiba harus berhadapan dengan suasana desa dan perkampungan, yang pukul 6 sore suasana sudah sangat sepi. Hari it

"Ibu, aku sudah bisa duduk sendiri...."

 Postingan yang tertunda, nich... Senangnya Bunuk lihat Kenzi kemarin. Saat bersandar gaya putra duyung, tiba-tiba Kenzi bergerak ke depan dan langsung posisi duduk. Bunuk senang dan sengaja membiarkan Kenzi dalam posisi itu untuk beberapa waktu. Rupanya tidak berapa lama, Kenzi maish jatuh, hehehe,,, ga papa ya, sayang, kan sedang belajar.... Kemarin sore, Kenzi ke gereja. Di gereja, sikap Kenzi nice banget.... Saat datang di barisan akhir (karena kalau Bunuk pilih ke depan, takut Kenzi rewel. Kalau di belakang, Bunuk atau Baton kan bisa langsung bawa Kenzi keluar) Kenzi tampak tertawa senang, apalagi di belakang Kenzi ada anak kecil juga seusia Farrel (teman Kenzi di dekat rumah Mbah Kakung Gunung Sulah). Kenzi tunjukkan senyum mautnya, dan sesekali tunjukkan muka jeleknya...qiqiqi. Pulang dari gereja, Kenzi ikut mobil Mbah Aung Koga sama Mbah Uti dan Mamas Tama. Kenzi masih saja tunjukkan tawa bahagianya. Saat di gereja dan di mobil, maunya main terus sama Mamas. Belum sampai di r