Langsung ke konten utama

Kenzi usia 2 hari

New Baby Announcements
Birth Announcements by WiddlyTinks.com





Sabtu pagi, 28 Agustus 2010, Bunuk masih ikut senam hamil di Rumah Bersalin Xaverius Pasir Gintung. Instrukturnya waktu itu Bude Tari, perawat di Xaverius sekaligus teman Bunuk paduan suara Gregorius Agung. Bunuk saat itu merasakan kontraksi yang tidak begitu sakit tapi sudah keluar lendir dan darah merah muda. Setelah selesai senam hamil, kira-kira pukul 10.00 pagi Bunuk minta Bude Tari untuk periksa.
Setelah pemeriksaan, Bunuk sempat kaget ternyata Bunuk sudah bukaan dua. Bercampur senang dan deg-degan. Senang karena akan bertemu Kenzi, deg-degan karena akan melalui proses melahirkan.

Setelah selesai pemeriksaan, Bunuk ga sabar memberitahukan ke Baton kalau Bunuk sudah bukaan dua. Baton sempat kaget, rupanya kontraksi-kontraksi kecil yang Bunuk rasakan saat itu sebagai tanda bahwa proses melahirkan akan Bunuk jelang. Duuuh, senangnya....

Setelah dari Rumah Bersalin Xaverius, Bunuk ga minta langsung pulang, tapi Bunuk minta jalan-jalan. Waktu itu, Bunuk dan Baton jalan-jalan ke Center Point. Di Center Point, Bunuk dapat sepatu dan penutup kepala yang bagus untuk Kenzi. Eitzzz, sebelum ke Center Point, Bunuk minta makan sop kambing. Selain untuk mengisi perut Bunuk yang lapar, juga untuk mempersiapkan tenaga agar Bunuk kuat saat proses melahirkan nanti. Setelah dari Center Point, Bunuk dan Baton langsung pulang ke rumah Mbah Kakung Bimo. Bunuk ga langsung istirahat, tapi Bunuk langsung pegang sikat kamar mandi dan siap bersih-bersih kamar mandi. Karena menurut cerita orang tua, membersihkan kamar mandi dapat mempercepat proses melahirkan.

Sorenya, Bunuk dan Baton ke Bidan Eni. Setelah diperiksa Bidan Eni, Bunuk masih bukaan 4. Bunuk disuruh pulang dulu karena masih tahan dengan rasa sakitnya. Bidan Eni bilang, kalau Bunuk sudah ga tahan dengan rasa sakitnya dan kontraksinya berselang hanya 5 menit, Bunuk harus cepat dibawa ke Bidan Eni.

Pukul 11 malam, Bunuk merasakan sakit yang luar biasa. Baton putuskan bawa Bunuk ke Bidan Eni. Baton memang suami yang siaga dan luarrrr biasa!hehehe. Malam yang dingin diselingi dengan kontraksi yang hebat menjadi kenangan malam yang tak terlupakan. Malam-malam naik motor, apalagi harus lewat jembatan kalinya Mbah Masem, hiiiiiii..,,hehehe.

Sampai di Bidan Eni, Bunuk langsung dikerikin, dipijat, dan disuruh minum air pala dan kuningan telur ayam kampung 4 butir!

Mulai pukul 02.00 dini hari, sakit sungguh sungguh luar biasa....tapi semua itu dikalahkan dengan kebahagiaan yang akan Bunuk jelang dengan melihat Kenzi.

Pukul 03.00 dini hari....Kenzi lahir...sungguh keajaiban yang sangat dan sungguh luar biasa yang Bunuk alami. Bunuk mendapatkan kado yang sangat indah dari Tuhan. Sesosok bayi mungil yang ganteng sudah lahir di dunia, hehehee....tak henti-hentinya mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus atas karunia yang Ia berikan bagi Bunuk, Baton, dan keluarga besar kita.


Semoga Kenzi selalu ada dalam lindungan kasih Tuhan Yesus, menjadi anak kesukaan Tuhan dan sesama, membawa kegembiraan dan kebahagiaan bagi sesama, berkat kesehatan, kasih, dan kebahagiaan selalu berlimpah bagi Kenzi. Amin…
Dan terlebih.... semoga Bunuk dan Baton bisa menjaga titipan Tuhan ini. Bunuk selalu berdoa, agar Tuhan Yesus selalu memampukan Bunuk dan Baton untuk melakukan yang terbaik untuk Kenzi, juga Mamas Tama.

Amin….
 

Komentar

  1. Amin. semoga kk Kenzi jadi anak yang berbakti buat bunuk dan bato ya...;-)

    Disini ada Miki-Biki disana ada Bunuk -Baton, xixixi

    BalasHapus
  2. Thank u Mrs. Nuki...also with dd Hanuun ya...semoga anak-anak kita siap menjadi generasi muda penerus bangsa, yang cakap, cerdas, dan terampil...wwaww,,,berat kagak ya???

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumahku "Mewah" alias Mepet Sawah

  Beda Suasana, Beda Rasanya Kami sekeluarga sekarang tinggal di sebuah desa perbatasan Bandarlampung-Lampung Selatan. Desa kami masih di lokasi Bandarlampung. Tepatnya di Way Kandis, Bandarlampung. Membahagiakan sekaligus mempersiapkan segalanya, mental dan material untuk kami siap tinggal di rumah kami. belajar berdikari, mengelola segalanya berdua, dan hidup sebagai sebuah keluarga kecil di suatu masyarakat sosial yang notabene masih keluarga muda. Rumah kami yang "mewah" alias mepet sawah, hahahahhahaha, menjadi rumah di mana kami berteduh dari panas dan hujan, tempat kami berbagi suka dan duka, tempat kami berbagi tawa dan kegembiraan, tempat kami mempersiapkan masa depan, tempat bernaung yang nyaman, insya Allah....  :)) Malam pertama kami tidur di rumah Way Kandis terasa agak aneh, karena ketika di Gunung Sulah lingkungan sosialnya ramai 24 jam. Tiba-tiba harus berhadapan dengan suasana desa dan perkampungan, yang pukul 6 sore suasana sudah sangat sepi. Hari it

"Ibu, aku sudah bisa duduk sendiri...."

 Postingan yang tertunda, nich... Senangnya Bunuk lihat Kenzi kemarin. Saat bersandar gaya putra duyung, tiba-tiba Kenzi bergerak ke depan dan langsung posisi duduk. Bunuk senang dan sengaja membiarkan Kenzi dalam posisi itu untuk beberapa waktu. Rupanya tidak berapa lama, Kenzi maish jatuh, hehehe,,, ga papa ya, sayang, kan sedang belajar.... Kemarin sore, Kenzi ke gereja. Di gereja, sikap Kenzi nice banget.... Saat datang di barisan akhir (karena kalau Bunuk pilih ke depan, takut Kenzi rewel. Kalau di belakang, Bunuk atau Baton kan bisa langsung bawa Kenzi keluar) Kenzi tampak tertawa senang, apalagi di belakang Kenzi ada anak kecil juga seusia Farrel (teman Kenzi di dekat rumah Mbah Kakung Gunung Sulah). Kenzi tunjukkan senyum mautnya, dan sesekali tunjukkan muka jeleknya...qiqiqi. Pulang dari gereja, Kenzi ikut mobil Mbah Aung Koga sama Mbah Uti dan Mamas Tama. Kenzi masih saja tunjukkan tawa bahagianya. Saat di gereja dan di mobil, maunya main terus sama Mamas. Belum sampai di r

Belajar dari Mengamati

Belajar dari Mengamati Aku percaya bahwa setiap anak memiliki perkembangannya sendiri-sendiri. Tidak terkecuali My Kenzi.... Kebahagaiaan yang tak terkira setiap temukan bertambahnya akalnya. Tak disangkal juga, anak belajar dari mengamati. Hal itu yang sering terjadi pada Kenzi. 1. Setiap kali Kenzi menemukan bedaknya, Kenzi selalu menarik tangan orang yang di dekatnya agar membuka tangan dan seperti menumpahkan bedak ke telapak tangan kita. Kenzi akan tampak senang jika kemudian kita melakukan gerakan seperti orang membedaki wajahnya, kemudian ia akan ulangi lagi. Tampaknya Kenzi sering memperhatikan Bunuk dan Baton jika membedaki Kenzi...hmm. 2. Waktu rambut Bunuk agak panjang, Bunuk suka kuncit rambut Bunuk dengan ikat rambut berwarna biru milik Bunuk. Setiap kali Kenzi menemukan ikat rambut Bunuk, Kenzi akan pegang kepala Bunuk dan mulai mengacak-acak rambut seperti akan mengikatnya. Rupanya Kenzi suka memperhatikan Bunuk mengikat rambut...hmm 3. Nah, ini nich yang sed